Beranda | Artikel
Lama Tidak Terdengar Tangis Bayi Di Rumah Tua Pengantin [Pembahasan Kedokteran dan Syariat] -Bag. 1-
Kamis, 24 November 2011

Yaa Allah

Kepada siapa lagi hamba mengadu

Sudah sangat lama tidak terdengar rengekan

Rengekan yang memecah kesunyian rumah tua

Sudah sangat lama tidak ada tangisan

Tangisan yang berbalas tawa

 

Yaa Allah

Apakah sanadku akan terputus

Apakah gen DNA-ku akan lenyap di peristirahatan terakhir

Apakah jejakku dimaka bumi akan tak berekas

Apakah hembusan napasku akan tak tersambung

 

Yaa Allah

Hamba berharap ada yang membuat tumah tua ini gaduh

Hamba berharap ada yang diceritakan ketika berkumpul bersama teman

Hamba berharap ada yang bisa sekedar memapah sayang ketika hamba menua

Hamba berharap ada yang selalu mendoakan sebagai amal jariyah

Hamba berharap ada yang yang memanggil hamba dari surga kelak

 

Yaa Allah

Jika harta mampu, maka kan kuberikan semua walaupun bersisa selongsongan

Jika tahta bisa, maka kerahkan seluruh pasukanku

Dan Jika polularitas berguna, maka kulepas jubah kebesaranku

 

Tetapi hanya Engkau Rabb semesta Alam yang mampu dan Bisa

Kepada-Mu lah hamba mengadu dan meminta

 

Kegalauan dua insan

Sang suami akan resah, apakah ia yang mandul atau istrinya yag tidak bisa memberikannya anak. Ia khawatir kelak tidak akan punya generasi penerus, meneruskan perjuangannya dan meneruskan kerajaan keturunannya. Sang suami khawatir tidak ada kelak yang akan menjadi kebanggaannya, khawatir tidak ada yang membuatnya semakin bersemangat mencari nafkah dan segera pulang melepas lelah dengan senyum ceria buah hati.

 

Sang istri lebih galau lagi, ia sangat khwatir bahwa ialah yang tidak mampu memberikan suaminya keturunan. Kemana ia harus tumpahkan kebutuhan mencurahkan kelembutan dan kasih sayang yang memang menjadi kodrat wanita. Kemana jiwa hanif keibuannya harus dicurahkan. Wanita benar-benar bisa merasa remuk redam hatinya jika tidak mampu memberikan keturunan bagi suaminya.

 

Merupakan salah satu ujian terberat para nabi dan mereka tetap bersabar

Lama tidak dikaruniai buah hati juga di alami oleh para nabi, tetapi mereka tetap bersabar, berdoa dan berusaha.

Ini dia bapak para nabi khalilullah Ibrahim alaihissalam bersama istrinya Sarah, sangat lama tidak dikaruniai anak, sampai mereka berdua berumur tua dan rambut beruban. Sehingga Sarah menghibur suaminya dengan menghadiahkan budak perempuannya yaitu Hajar kepada suaminya.

Al-Quran menceritakan ketika malaikat datang untuk memberi mereka berdua kabar gembira,

فَأَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيفَةً قَالُوا لَا تَخَفْ

وَبَشَّرُوهُ بِغُلَامٍ عَلِيمٍْ

فَأَقْبَلَتِ امْرَأَتُهُ فِي صَرَّةٍ فَصَكَّتْ وَجْهَهَا وَقَالَتْ عَجُوزٌ عَقِيمٌْ

قَالُوا كَذَلِكَ قَالَ رَبُّكِ إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيمُ الْعَلِيمُ

“(Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: “Janganlah kamu takut”, dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).” Kemudian isterinya datang memekik lalu menepuk mukanya sendiri seraya berkata: ” (Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul.” Mereka berkata: “Demikianlah Tuhanmu memfirmankan” Sesungguhnya Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” [Adz-Dzariyat: 28-30]

 

Al-Qurthubi rahimahullah berkata,

وكان بين البشارة والولادة سنة،

وكانت سارة لم تلد قبل ذلك فولدت وهي بنت تسع وتسعين سنة،

وإبراهيم يومئذ ابن مائة سنة

“Jarak antara kabar gembira dgn kelahiran Ishaq adlh setahun. Adapun sebelum itu Sarah tdk pernah melahirkan, kemudian ia melahirkan ketika berusia 99 tahun, sedang Ibrahim berusia 100 tahun” [Al-Jami’ Liahkamil Qur’an 17/47, Darul Kutub Al-‘Ilmiyah, Koiro, cet.ke-2, 1384 H, Asy-syamilah]

 

Dari kisah nabi Ibrahim alaihissalam kita dapat mengambil pelajaran:

1. Nabi Ibrahim alaihissalam tidak kemudian membenci Istrinya Sarah karena tidak bisa memberikannya keturunan bahkan tetap setia terhadap Sarah. Demikian juga para suami hendaknya seperti ini.

2. Sarah tahu diri bahwa ia tidak bisa memberikan keturunan dan berusaha menghibur hati suaminya dengan memberikan budak wanitanya yaitu Hajar kepada suaminya. Demikian juga para istri yang terbukti mandul, hendaknya melakukan sebagaimana yang dilakukan Sarah.

 

Kemudian Nabi Zakaria alaihissalam berdoa setelah lama tidak diberikan keturunan,

وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْداً وَأَنتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَْ

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ

“Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: “Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik. Maka Kami memperkenankan do’anya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung.” [Al-Anbiya’ :89-90]

 

Di ayat yang lain,

يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَى

لَمْ نَجْعَل لَّهُ مِن قَبْلُ سَمِيّاًْ

قَالَ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِراً وَقَدْ بَلَغْتُ مِنَ الْكِبَرِ عِتِيّاًْ

قَالَ كَذَلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِن قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْئاً

Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia. Zakaria berkata: “Ya Rabb-ku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua”. Rabb berfirman: “Demikianlah”. Rabb berfirman: “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali”. [Maryam: 7-9]

 

Begitu juga dengan nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lama tidak dikaruniai anak sejak diutus menjadi Rasul dari sekian banyak istri beliau. Tentu saja beliau akan sangat senang jika ada anak laki-lakinya yang akan dididik sejak kecil dan meneruskan perjuangan beliau. Sedangkan anak beliau yaitu Ibrahim lahir dari budak beliau dan segera diambil oleh Allah ketika berumur 1 tahun lebih, yaitu disaat-saat imut, lucu dan sangat disayangi.

 

Keimanan terhadap takdir yang sangat menghibur

Belum juga mendapatkan buah hati setalah sekian tahun lamanya berumah tangga. Maka ini adalah takdir dan kehendak Allah. Allah Ta’ala berfirman,

لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ

يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثاً وَيَهَبُ لِمَن يَشَاءُ الذُّكُورَْ أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَاناً

وَإِنَاثاً وَيَجْعَلُ مَن يَشَاءُ عَقِيماً إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ

“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki. Atau Dia menganugrahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendakiNya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia dikehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.” [Asy-Syura : 49-50]

 

Dan semua takdir Allah pasti baik dan pasti menghendaki kebaikan kepada hambanya. Karena Allah sangat sayang terhadap hambanya, Allah menginginkan kebaikan terhadap hambanya, akan tetapi terkadang hambanya yang ber-su’udzon kepada Allah.

Bukhori dan Muslim meriwayatkan dalam kitab shohih keduanya dari Umar bin Khatthab radhiallohu ‘anhu,

قدم على النبي صلى الله عليه وسلم سبي،

فإذا امرأة من السبي قد تحلب ثديها تسقي،

إذا وجدت صبياً في السبي أخذته، فألصقته ببطنها وأرضعته،

فقال لنا النبي صلى الله عليه وسلم: (أترون هذه طارحة ولدها في النار). قلنا: لا،

وهي تقدر على أن لا تطرحه، فقال: (لله أرحم بعباده من هذه بولدها

“Didatangkan tawanan kehadapan Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, ketika itu ada seorang wanita yang payudaranya basah karena sedang masa menyusui, lalu ia mendapati seorang bayi diantara tawanan, maka iapun mangambilnya dan menempelkannya di perutnya lalu menyusuinya. Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam pun berkata kepada kami : “Menurut kalian apakah wanita ini akan melempar anaknya ke dalam api?”, kamipun menjawab : “tidak, dan ia mampu untuk tidak melemparnya”, maka Rosululloh sholllallohu alaihi wa sallam pun bersabda : “Sesungguhnya Alloh lebih sayang terhadap hamba-Nya melebihi wanita ini terhadap anaknya.” [muttafaqun ‘alaih]

 

Tertundanya memiliki anak Diantara hikmahnya tertundanya memiliki anak:

1. Bisa lebih fokus menuntut ilmu
2. Bisa lebih fokus terhadap pekerjaan
3. Bisa lebih fokus untuk berdakwah
4. Bisa lebih fokus untuk berbakti kepada orang tua

Silahkan bandingan dengan mereka yang sudah mempunyai anak, maka terkadang kesibukan dengannya bisa sampai menghalangi berbakti kepada orang tua dan berbagai urusan yang lain.

 

Saling mendukung dan tidak saling menyalahkan

Bukanlah tindakan yang bijak jika keduanya sama-sama mencari kambing hitam, apalagi sampai bercerai. Lebih-lebih sang suami menyalahkan istri karena tidak bisa memberi keturunan. Pada studi epidemiologi kasus, kesulitan hamil sepertiga karena wanita, sepertiga pada laki-laki dan sepertiga gabungan keduanya. Dengan adanya ilmu kedokteran modern sekarang, maka dapat diketahui siapakah yang bermasalah sistem reproduksinya sehingga menyebabkan mandul atau infertil. Hendaknya keduanya sama-sama mendukung dan memeriksakan diri, sehingga bisa diberikan terapi yang sesuai dengan diagnosa.

 

Pemeriksaan yang dilakukan kepada suami:

1. Pemeriksaan fisik , psikis dan riwayat penyakit
2. analisis sperma untuk mengetahui kualitas dan kuantitas sperma
3. Pemeriksaan hormon.

Sedangkan pemeriksaan kepada istri berupa:

1. Pemeriksaan fisik , psikis dan riwayat penyakit
2. normalnya proses ovulasi dengan memeriksa darah dan hormon
3. mencari penghalang di rahim dengan salah satu berikut:-USG untuk mengetahui tumor, kitsa atau kanker

Histerosalpingografi (HSG) yaitu dengan memasukan cairan khusus ke rahim melalui vagina. Cairan akan tampak pada foto rontgen. Jika terdapat sumbatan maka pergerakan cairan akan terhenti.

Laparoskopi yaitu menggunakan alat untuk melihat keadaan bagian dalam rongga perut, melihat kondisi ovarium, saluran tuba dan rahim.

 

Mengetahui dan mencari informasi mengenai infertilitas dan masalah reproduksi

Secara kedokteran infertilitas adalah menurunnya atau hilangnya kemampuan menghasilkan keturunan. Primary terjadi pada pasien yang tidak pernah hamil. Secondary pada pasien yang sebelumnya pernah hamil. [Kamus Kedokteran Dorland hal 1096, Edisi 29, EGC, Jakarta]

Infertilitas yaitu Tidak hamil setelah 12 bulan melakukan hubungan intim secara rutin (1-3 kali seminggu) dan bebas kontrasepsi bila perempuan berumur kurang dari 34 tahun.

Jadi jangan terburu-buru menilai mandul. jika jarang bertemu dan sering berpisah kemudian selang-seling memakai hormon kontrasepsi, maka belum bisa didiagnosa infertilitas alias mandul.

 

Penyebab terhalangnya kehamilan

Secara ringkas sebab tidak terjadinya kehamilan pada point-point berikut:

1. Harus ada sel telur yang berasal dari indung telur atau ovarium.
2. Sel telur harus bergerak menuju rahim melalui saluran tuba dan tidak tersumbat
3. Dalam perjalanan ini, sel sperma dari laki laki harus mampu mencapai dan membuahi sel telur.
4. Telur yang sudah dibuahi kemudian harus menempel pada dinding rahim bagian dalam. Bukan di luar rahim

Sebab-sebab infertilitas

Sebabnya multifaktor melibatkan fisik dan psikis, umur, lama infertilitas, emosi, lingkungan, cara dan frekuensi hubungan seksual, kondisi sosial dan ekonomi, kondisi reproduksi wanita, meliputi cervix, uterus, dan sel telur, kondisi reproduksi pria, yaitu kualitas sperma dan seksualitas.

Bisa juga akibat komplikasi penyakit seperti penyakit genetik, kencing manis, penyakit kelenjar gondok, kelainan hormon, dan obesitas.

Sebab secara khusus pada wanita:

1. Endometriosis

Yaitu jaringan endometrium [tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi] tidak berada dibagian lapisan dalam rahim tetapi berada dibagian lain. Gejala umumnya adalah nyeri yang sangat pada daerah panggul terutama pada saat haid dan berhubungan intim.

2. kelainan antibodi antisperma

Ada wanita yang sperma suaminya dianggap sebagai benda asing yang harus dimusnahkan oleh antibodi tubuhnya. akibatnya antibodi tersebut menghancurkan sperma yang masuk sehingga pembuahan gagal terjadi.

3. Infeksi Panggul

Infeksi panggul adalah suatu kumpulan penyakit pada saluran reproduksi wanita bagian atas, meliputi radang pada rahim, saluran telur, indung telur, atau dinding dalam panggul.

4. Mioma Uteri

Mioma uteri adalah tumor atau pembesaran jaringan otot yang ada di rahim. yang sering menimbulkan infertilitas adalah mioma uteri yang terletak di lapisan dalam (lapisan endometrium). Mioma uteri biasanya tidak bergejala.

5. Polip

Polip adalah suatu jaringan yang membesar dan menjulur dan dapat menjulur keluar ke vagina. Polip menyebabkan pertemuan sperma-sel telur dan lingkungan uterus terganggu, sehingga bakal janin akan susah tumbuh.

6. Kista

Kista adalah suatu kantong tertutup yang dilapisi oleh selaput (membran) yang tumbuh tidak normal di rongga maupun struktur tubuh manusia. Bisa terjadi pada rahim dan penyebabnya tidak seimbangnya hormon yang mempengaruhi reproduksi wanita.

7. Saluran Tuba yang Tersumbat

dapatmenyebabkan sperma tidak bisa bertemu dengan sel telur sehingga pembuahan tidak terjadi alias tidak terjadi kehamilan.

 

Sebab secara khusus pada laki-laki:

1. pretesticular yaitu Gangguan di daerah sebelum testis

Gangguan bagian otak, yaitu hipofisis yang mengatur hormon FSH dan LH yang kemudian mempengaruhi testis dalam menghasilkan hormon testosteron.

2. testicular yaitu Gangguan di daerah testis

Bisa karena trauma pukulan, gangguan fisik, atau infeksi.

3. posttesticular yaitu Gangguan di daerah setelah testis

Terjadi di saluran sperma sehingga sperma tidak dapat disalurkan dengan lancar, biasanya karena salurannya buntu.

 

INSYA ALLAH BERSAMBUNG…

 

disempurnakan di Lombok, pulau seribu masjid

14 Dzulhijjah 1432 H betepatan 10 November 2011

penyusun: dr. Raehanul Bahraen

Artikel https://muslimafiyah.com


Artikel asli: https://muslimafiyah.com/lama-tidak-terdengar-tangis-bayi-di-rumah-tua-pengantin-pembahasan-kedokteran-dan-syariat.html